-->

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Agen Pembaru

Advertisemen

Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Agen Pembaru?

Halo kawan-kawan berjumpa lagi bersama Sistem Pengetahuan Sosial, Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaru dalam menyebarkan inovasi (difusi). Semoga dapat memberikan manfaat untuk kawan-kawan sistem pengetahuan sosial. Okey kawan Selamat menyimak artikel faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaru dalam menyebarkan inovasi berikut ini...>>>
Agen pembaru dalam menyebarkan inovasi dikatakan berhasil jika memenuhi poin berikut ; Gencarnya Usaha Promosi, Berorientasi Pada Klien, Kerjasama Agen Pembaru Dengan Tokoh Masyarakat, Kredibilitas Agen Pembaru Di Mata Klien. Berikut penjelasannya:

1. Gencarnya Usaha Promosi

Banyak hasil penelitan yang menunjukan adanya hubungan antara keberhasilan dengan kerasnya usaha yang Agen Pembaru lakukan dalam menyebarkan ide-ide baru. Misalnya penyelidikan yang di lakukan Deutchmann dan Fals Borda di masyarakat pedesaan Kolombia. Mereka menemukan bahwa dua inovasi yang dipromosikan oleh seorang pembaru diterima lebih cepat dari pada dua ide pertanian lainnya yang tidak diusahakan secara keras sebagai bagian dari program perubahsan sosial yang terencana.
Usaha keras agen pembaru itu dinilai dengan lebih banyak/seringnya mereka berada di lapangan dari pada di kantor. Mereka sering mengadakan kontak dengan kliennya, terutama kontak-kontak antara  pribadi untuk menyebarkan ide baru. Lebih banyak anggota masyarakat yang mereka hubungi, dan lebih beragam jalan yang ditempuh untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi. Selain itu mereka lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatkan, dan pada umumnya memainkan peranan aktif dalam proses perubahan sosial.
Akan tetapi hubungan antara usaha agen pembaru dengan keberhasilannya tidak linier. Pada tahun-tahun pertama kampanye usaha yang di lakukan agen pembaru biasanya sangat keras akan tetapi hasil yang di peroleh tidak banyak. Tetapi pada tahun-tahun pertengahan, setelah pengadopsi telah mencapai 30% anggota sistem, usaha yang dilakukan agen pembaru untuk mempromosikan ide-ide baru sudah mulai mengendor proses adopsi itu sudah dapat berjalan sendiri. Hal yang demikian mungkin terjadi karena pada saat itu pemuka pendapat telah berkenaan menerima inovasi, dan mereka itu telah mempengaruhi anggota sistem sosial lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Agen Pembaru

2. Berorientasi Pada Klien

Karena posisi agen pembaru berada di tengah-tengah di antara birokrasi di mana Agen Pembaru harus bertanggung jawabdan sistem klien dimana Agen Pembaru bekerja, Agen Pembaru tidak terlepas dari konflik-konflik peranan. Agen pembaru sering diharapkan melakukan tugas-tugas tertentu oleh lembaga pembaru dimana Agen Pembaru menjadi anak buahnya, dan pada saat yang sama di harapkan oleh sistem klienya untuk bertindak sesuatu yang sama sekali bertentangan dengan tugasnya. Misalnya seorang petugas penyuluh pertanian yang di tugaskan di suatu desa untuk menyebarluaskan ide-ide baru pertanian, ternyata oleh pemuda desa diminta untuk membina olahraga yang diluar tugasnya. Penelitian yang ada, misalnya yang di lakukan oleh Preiss(1954) di Michigan terhadap konflik peranan di antara para petugas penyuluh, ternyata mereka itu berhasil karena lebih berorientasi pada klien, mereka lebih memenuhi harapan-harapan masyarakat sasarannya.
Kampanye difusi sering kali gagal karena agen pembaru lebih berorientasi pada inovasi kurang memikirkan keterkaitannya dengan situasi kliennya. Hal seperti ini berarti “menggaruk bagian tubuh klien yang tak gatal”, agen pembaru diharapkan dapat berhasil jika program pembaruannya berkaitan dengan kebutuhan kliennya. Banyak pula program pembaruan yang gagal karena bertentangan dengan arus nilai-nilai kultural klien. Para agen pembaru harus mempunyai pengetahuan tentang kebutuhan klien mereka, sikap-sikap, kepercayaan, norma-norma sosial, dan struktur kepemimpinan setempat. Agen pembaru tidak harus melepaskan peranan mereka dalam mengembangkan dan mempertajam kebutuhan-kebutuhan ini agar menguntungkan kesejahteraan klien dalam jangka panjang. Ini berarti agen pembaru tidak boleh ikut atau terhanyut oleh arus kebutuhan yang diucapkan oleh klien, melainkan harus pula memikirkan dan mengarahkan kebutuhan-kebutuhan itu sesuai dengan tugas yang di bebankan oleh lembaga pembaru.
Untuk dapat mengenal lebih tajam kebutuhan klien, nilai-nilai dan kepercayaan klien agar pembaru juga memiliki perasaan empathi, yaitu kemampuan menempatkan diri pada situasi klienya, kemampuan untuk memahami dan menghayati sikap, kepercayaan, perasaan, dan tindakan kliennya.

3. Kerjasama Agen Pembaru Dengan Tokoh Masyarakat

Kampanye difusi mungkin akan lebih berhasil jika agen pembaru dapat menggerakkan para tokoh masyarakat setempat. Waktu dan tenaga agen pembaru untuk menyebarkan ide-ide biasanya terbatas. Jika mengarahkan komunikasinya, memusatkan usahanya untuk mempengaruhi tokoh masyarakat dalam sistem sosial itu, Agen Pembaru dapat menghemat tenaga, biaya dan waktu. Dengan menghubungi tokoh masyarakat berarti Agen Pembaru tidak perlu lagi menghubungi semua anggota sistem satu persatu, karena setelah sampai ke tokoh masyarakat ide baru itu akan mudah tersebar.
Dengan menggunakan tenaga tokoh masyarakat, agen pembaru dapat melindungi ide-idenya dari tantangan yang mungkin timbul dari dalam sistem sosial. Bekerja dengan tokoh masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap inovasi dan karenanya meningkatkan kemungkinan pengadopsiannya. Pada kenyataanya setelah pemuka pendapat dalam suatu sistem sudah menerima suatu inovasi barangkali mustahil untuk menghentikan penyebaran seterusnya.

4. Kredibilitas Agen Pembaru Di Mata Klien

Kredibilitas adalah tingkat dimana sumber atau saluran komunikasi  dapat di percaya oleh penerimanya. Jika warga masyarakat menilai bahwa agen pembaru dinilai memiliki kredibilitas yang relative tinggi dari beberapa sumber dan saluran lainnya, apa yang dating dari agen pembaru mungkin akan lebih mudah diterima. Penilaian kredibilitas sumber oleh klien itu biasa terdorong oleh beberapa alasan. Misalnya orang yang menilai sangat tinggi kredibilitas petugas penyuluhan ternyata mereka itu yang paling sering di kunjungi oleh agen pembaru, sedangkan para pedagang menilai kurang kredibilitasnya karena ini memiliki motif-motif komersial yang lebih besar, misalnya dengan pengadopsian itu mereka mengeduk keuntungan sebesar-besarnya.
Sekianlah artikel tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaru dalam menyebarkan inovasi di sistem sosial. Semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk para pembaca. Semangat belajar dan tetap ikuti kami di  http://www.sistempengetahuansosial.com/.

Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Copyright 2017 Gudang Pengetahuan dan Wawasan