Advertisemen
Pendekatan dalam Perubahan Organisasional
Kali ini dalam Sistem Pengetahuan Sosial akan dibahas perubahan organisasional, konsekuensi dari keputusan inovasi otoritas. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca. Selamat belajar...>>>
Konsekuensi dari keputusan inovasi otoritas adalah terjadinya perubahan-perubahan sosial pada organisasi formal yang bersangkutan. Sehingga jika kita ingin mengadakan perubahan sosial organisasional maka hal itu dapat dilakukan dengan mengusahakan masuknya inovasi ke dalam sistem tersebut. Dalam proses keputusan inovasi otoritas terdapat dua pendekatan yang berbeda, dalam rangka mencapai perubahan organisasional :
1. Pendekatan otoritatif, dimana keputusan inovasi dibuat oleh penguasa secara sepihak. Mereka yang terkena dan melaksanakan perubahan (yakni pihak yang menggunakan inovasi) tidak diberi hak untuk mengajukan usul atau pernyataan tentang perubahan itu. Pendekatan ini sangat sedikit melibatkan partisipasi unit adopsi dalam proses pembuatan keputusan, dan lebih lazim terjadi dalam bidang industri. Pendekatan ini biasa disebut pendekatan instruksi.
2. Pendekatan partisipatif, dimana terdapat interaksi dua arah antara pihak eksekutif yang memprakarsai perubahan sosial dengan orang-orang yang mengalami perubahan. Kekuasaan untuk membuat keputusan dialokasi kepada pihak yang terlibat dalam perubahan organisasional sesuai dengan level dalam struktur organisasi; berarti di sini terdapat pendelegasian wewenang, tidak terpusat pada pimpinan tertinggi. Pendekatan partisipatif melibatkan unit adopsi, terutama pada tahap keputusan. Tetapi mungkin pula unit adopsi sudah terlihat pada tahap mengidentifikasi inovasi-inovasi yang layak, atau dalam menilai inovasi tersebut.
Struktur sosial suatu organisasi dapat menjadikan komunikasi yang efektif. Salah satu caranya adalah menciptakan atau membentuk unit adaptif dalam struktur organisasi. Unit ini dapat dinamakan unit penelitian dan pengembangan yang memahami lingkungan, menentukan kebutuhan untuk berubah dalam organisasi, mengenali inovasi yang cocok dan menilai inovasi.
Unit adaptif adalah tempat bagi agen pembaru, yang akan membutuhkan inovasi. Unit yang berfungsi terus memperbaruhi diri ini harus ditempatkan di dekat pucuk pimpinan hirarkhi kekuasaan. Untuk melakukan hal ini tentu saja dibutuhkan tenaga yang terampil dan cukup dana untuk mempengaruhi para adopter yang potensial, dimanapun kedudukannya dalam organisasi.
Demikianlah artikel tentang perubahan sosial dari keputusan inovasi otoritas, pendekatan dalam perubahan organisasional. Semangat belajar dan selalu ikuti artikel - artikel kami di http://www.sistempengetahuansosial.com/.
Advertisemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar